Aksara pasangan pada hakekatnya adalah varian dari aksara nglegenanya. Aksara pasangan tidak memiliki alamat unicode sendiri tetapi sama dengan alamat unicode aksara nglegenanya.

Namun demikian untuk menampilkan aksara pasangan memerlukan karakter pengubah yang spesifik sehingga menghasilkan kombinasi karakter yang diproses menjadi aksara pasangan. Dalam sistem tata tulis aksara Jawa aksara pengubahnya adalah aksara pangkon (꧀) yang diketikan dengan tombol (q) pada papan ketik Nataksara. Jadi untuk mengubah aksara nglegena menjadi aksara pasangan harus diawali dengan mengetikan aksara pangkon.

Contoh:

ini adalah aksara ka ꦏ, untuk menampilkan pasangan ka pengetikannya adalah sandhangan pangkon ꧀+ aksara ka ꦏ, hasilnya menjadi   ꧀ꦏ

Hanya fon yang sudah menerapkan standar unicode dan mengadaptasi fitur opentype atau SIL graphite yang bisa menampilkan aksara pasangan dengan baik dan benar. Fon lama dengan standar ANSI tidak bisa menerapkan cara ini , karena tidak baku dan tidak kompatibel.