Bernostalgia Sejenak di Perumahan ꦏ꧀ꦭꦱꦶꦏ꧀ Klasik PT. KAI Surabaya Gubeng
7 January 2024 | 79 kali
Sejarah By : Nanang Purwono
Omahaksara.id: Surabaya (7/1/24) – Langit di atas kota Surabaya siang itu redup. ꦩꦼ ꦤ꧀ꦝꦸꦁ Mendung menggelayut. Langit agak petang. Udara pun sejuk seiring dengan semilir angin yang bertiup. Dedaunan pohon jati yang sedikit berjajar membentuk pagar di jalanan yang menyandang nama nama Candi. Diantaranya ada Jalan ꦥꦿꦩ꧀ꦧꦤꦤ꧀ Prambanan, Penataran, Kalasan dan Indrakila.
Di kawasan perumahan PT Kereta Api ꦯꦸꦫꦨꦪꦒꦸꦧꦺꦁ Surabaya Gubeng Pada Minggu siang (7/1/24) terasa syahdu. Rumah rumah tua pegawai dan pejabat PT. KAI masih menyisakan kerutan ketuaan. Tembok tampak kusam, rumah beratap pelana runcing berteras dan berhalaman luas. Arsitektur bangunan khas perumahan ꦗꦮꦠꦤ꧀ Kereta Api. Sayang, bangunan baru (modern) bercokol menyesaki halaman yang dibuat kedai kedai dan resto kesukaan anak muda.
Salah satu nya adalah Kafe Grandfather dengan pajangan lokomotif penarik lori, rangkaian pengangkut tebu untuk memasok ꦥꦧꦿꦶꦏ꧀ꦒꦸꦭ pabrik gula. Loko lori ini tidak lazimnya di area Perumahan Staatsspoorwegen, perusahaan Kereta Api Negara di zaman kolonial. Kini, setelah nasionalisasi, perusahaan kereta api Staatsspoorwegen (SS) menjadi PT. Kereta Api. Lokomotif kereta api milik perusahaan SS kini PT KAI cukuplah besar.
Setidaknya Loko lori di Kafe Grandfather, yang beralamat di Jalan Kalasan ini, memberikan ikon bagi kafe yang berada di kawasan perumahan pegawai Kereta Api ꦯꦸꦫꦨꦪꦒꦸꦧꦺꦁ Surabaya Gubeng. Ikonik dan menjadi daya tarik bagi publik untuk datang.
Komplek perumahan ini tidak jauh dari Stasiun Kereta Api Surabaya Gubeng dan Balai Yasa Kereta Api Surabaya Gubeng. Ini adalah kawasan Kereta Api yang paling luas di Surabaya. Selain di Gubeng perumahan lainnya ada di Wonokromo. ꦱꦮꦲꦤ꧀ Sawahan, Semut Baru dan Sidotopo.
Semuanya, selain Gubeng, kondisinya berubah total. Hanya ada satu atau dua unit yang menjadi sisa dan bukti peninggalan perumahan ꦏꦼꦫꦺꦠꦄꦥꦶ Kereta Api. Di Wonokromo menyisakan nama sebuah kampung. Yaitu Wonokromo SS (Staatsspoorwegen).
Sementara perumahan, yang pernah ada di Semut Baru, tidak menyisakan bekas, yang mudah terlihat mata. Bangunan perumahan yang masih ada sudah terkurung bangunan baru. Perumahan Semut ini berdekatan dengan Stasiun ꦯꦸꦫꦨꦪꦏꦺꦴꦠ Surabaya Kota.
Hanya Perumahan Kereta Api Gubeng yang meninggalkan jejaknya dengan jelas. Diantara rumah rumah yang ada, masih dapat ditemui bangunan yang asli. Bahkan pagar rumah masih dengan struktur tembok asli. Pepohonan besar seperti Nangka tumbuh rimbun di halaman.
Karenanya, bila warga Surabaya ingin jalan jalan di daerah dengan suasana ꦏ꧀ꦭꦱꦶꦏ꧀ klasik, maka kawasan perumahan Kereta Api Surabaya Gubeng bisa menjadi pilihan dengan berbagai sajian kuliner di rumah rumah klasik. (nanang PAR)