Dari Passion Komunitas Menuju ꦥꦼꦭꦸꦮꦁꦣꦒꦁ Peluang Dagang.
23 January 2024 | 109 kali
Fitur By : Nanang Purwono
Omahaksara.id: Surabaya (23/1/24) – Peluang peluang ekonomis dari output penggunaan Aksara Jawa menjadi bahan diskusi antara komunitas budaya ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Puri Aksara Rajapatni, komunitas lingkungan Nol Sampah dan kantor Eksport Senter Surabaya, yang bertempat di kompleks Dekranasda Jatim di jalan Kedungdoro Surabaya.
Kedua komunitas, yang berbasis di Surabaya ini, memang memikirkan peluang bisnis dan ekonomis dari kegiatannya masing masing. Misalnya ꦤꦺꦴꦭ꧀ꦱꦩ꧀ꦥꦃ Nol Sampah berorientasi memproduksi pupuk yang berasal dari maggot dengan mendayagunakan ketersediaan maggot di Jawa Timur. Pun demikian dengan ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Puri Aksara Rajapatni dengan produksi kain batik dengan motif yang bertemakan aksara Jawa.
Pada Senin, 22 Januari 2024, mereka mendiskusikannya dengan Arso tentang ꦥꦼꦭꦸꦮꦁꦥꦼꦭꦸꦮꦁꦌꦏꦺꦴꦤꦺꦴꦩꦶꦱ꧀ peluang peluang ekonomis itu di negara negara dimana kantor perwakilan dagang Indonesia berada. Setidaknya ada 30 negara tujuan.
Arso mengatakan bisa membukakan pintu untuk menitipkan barang di ꦏꦤ꧀ꦠꦺꦴꦂꦥꦼꦂꦮꦏꦶꦭꦤ꧀ꦝꦒꦁ kantor perwakilan dagang yang ada di luar negeri. Selanjutnya kesempatan dan peluang ini ada di tangan kedua komunitas.
Wawan Some, koordinator ꦤꦺꦴꦭ꧀ꦱꦩ꧀ꦥꦃ Nol Sampah Surabaya, yang berasal dari Sumbawa, melihat peluang ini dengan berencana menggandeng rekan rekan nya di Sumbawa untuk produk sabut kelapa ke Abu Dhabi dan Jerman.
Sementara ꦤꦺꦴꦮ꦳ꦶꦠ Novita, sekretaris Puri Aksara Rajapatni, menangkap peluang ini untuk terlebih dahulu melalui sinergi pelatihan dengan Dinas Tenaga Kerja Kota Surabaya dan Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Kota Surabaya. Yaitu pelatihan membatik dengan motif yang bertemakan Aksara Jawa.
“Kami berharap kita bisa memiliki motif batik Surabaya yang bertemakan Aksara Jawa”, kata ꦤꦺꦴꦮ꦳ꦶꦠ Novita.
Pihak Ekspor Senter Surabaya, menurut Arso, membuka peluang kreativitas bagi anak negeri. Ekspor Senter Surabaya ini tidak hanya untuk warga dan pengrajin serta produsen ꦯꦸꦫꦨꦪ Surabaya saja. Institusinya juga membuka peluang bagi mereka yang ada di luar Surabaya.
“Mereka dari luar Surabaya, misalnya dari ꦏꦭꦶꦩꦤ꧀ꦠꦤ꧀ Kalimantan dan Sulawesi, mengekspor barang melalui Surabaya”, kata pungkas Arso.
Arso dengan institusinya juga memberikan ꦏꦺꦴꦤ꧀ꦱꦸꦭ꧀ꦠꦱꦶ konsultasi kepada mereka, yang ingin membuka peluang dagang, termasuk kepada Nol Sampah dan Puri Aksara Rajapatni. (nanang PAR).