Belajar Menulis Aksara Jawa (3)

6 February 2024 | 334 kali
Artikel By : Philipus Dellian AR

Belajar Menulis Aksara Jawa (3)

Oleh: Philipus Dellian AR

Apa kabar, Sahabat? Semoga Anda semua dalam keadaan sehat, kendati cuaca sedang kurang bersahabat.

Sudah siap melanjutkan belajar menulis aksara Jawa? Baiklah. Sebelum kita lanjutkan, mari kita cocokkan jawaban latihan menulis pada pertemuan yang lalu. Berikut ini adalah jawabannya:

  1. pala
  2. palapa
  3. payaha
  4. pahala
  5. lapahaya

Bagaimana? Tidak sulit, bukan?

Pada pertemuan kali ini kita akan mencoba menggunakan 2 buah sandangan (sandhangan). Sandangan adalah penanda atau lambang yang akan mengubah vokal dasar aksara Jawa.

Sandangan pertama yang akan kita pelajari adalah wulu. Sandangan ini untuk membentuk bunyi i. Letak sandangan wulu berada di atas aksara yang hendak diubah bunyinya. Bagaimana wujud sandangan wulu?

Seperti sudah disebutkan di depan, bahwa sandangan ini untuk membentuk bunyi i. Anda yang terbiasa dengan aksara Latin tentu tahu bagaimana wujud huruf i. Seperti ini, kan?

Nah, mari kita bayangkan lingkaran kecil di atas itu berubah wujud menjadi wulu. Lalu bagian bawahnya hilang, tinggal bagian atas yang sudah berubah wujudnya.

Tentu saja terbentuknya wulu tidak seperti yang saya sampaikan di sini. Saya gunakan huruf i sebagai cara untuk mempermudah mengingat bagi Anda yang terbiasa dengan aksara Latin.

Bagaimana cara menulis wulu? Begini:

Mulai dari tempat yang diberi tanda lingkaran kecil, ke samping kiri, lalu bergerak ke atas membentuk lengkungan, dan berakhir pada tempat yang diberi tanda silang.

Mudah, bukan?

Sekarang mari keempat aksara (pa, ya, la, ha) yang telah kita pelajari diberi wulu. Jadinya seperti ini:

Sekarang keempat aksara itu bila dibaca, pengucapannya menjadi pi, yi, li, hi.

Perhatikan, letak sandangan wulu di atas aksara, dan itu juga berarti di atas garis buku tulis Anda.

Sandangan kedua yang kita pelajari adalah suku. Sandangan ini mengubah bunyi aksara yang dilekatinya menjadi u.

Bayangkan aksara u Latin. Aksara itu pelan-pelan menyempit menjadi sebuah lengkungan. Kira-kira seperti ini:

Lagi, saya ingatkan, bahwa terbentuknya sandangan suku tentu tidak seperti ini. Saya gunakan aksara Latin u supaya Anda yang terbiasa dengan aksara Latin mudah mengingatnya.

Bagaimana menulis sandangan suku? Begini:

Pada dasarnya sandangan suku ditulis serangkai dengan aksara Jawa yang dilekatinya. Bila keempat aksara (pa, ya, la, ha) yang telah kita pelajari diberi sandangan suku, wujudnya sebagai berikut:

Dengan demikian keempat aksara itu bunyinya menjadi pu, yu, lu, hu.

Apakah Anda menemui kesulitan? Semoga tidak. Latihlah menulis sesering mungkin, maka dengan sendirinya jari-jemari Anda akan mengingat urutan goresan, wujud, sekaligus bunyinya.

Sebagai latihan, tulislah kata-kata berikut menggunakan sandangan yang telah kita pelajari dalam pertemuan ini.

  1. pipa
  2. pilu
  3. hulahula
  4. payu
  5. puli

Jawaban akan diberikan pada pertemuan berikutnya. Selamat berlatih, sampai jumpa lagi!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *