Belajar Menulis Aksara Jawa (7)

21 March 2024 | 182 kali
Artikel By : Philipus Dellian AR

Belajar Menulis Aksara Jawa (7)

Oleh: Philipus Dellian AR

Sobat aksara yang tercinta, apa kabar? Semoga Anda dalam keadaan sehat dan diberkati.

Kita bertemu lagi untuk bersama-sama belajar menulis aksara Jawa. Sudah berapa aksara Jawa yang kita pelajari? Coba ingat-ingat.

Aksara Jawa yang kita telah pelajari adalah pa, ya, la, ha, da, sa, ca, wa, na, dan ka – sudah 10 aksara. Lantas berapa sandangan yang telah kita pelajari? Baru 2 sandangan, yakni wulu dan suku.

Pada pertemuan kali ini, Anda saya ajak mengenal 2 sandangan berikutnya, yaitu sandangan cecak (ꦁ) dan wignyan (ꦃ). Letak penulisan cecak adalah di atas aksara. Bila aksara Jawa dirangkai dengan cecak, maka bunyinya menjadi bunyi sengau (ng). Adapun wignyan ditulis di belakang aksara Jawa. Bila aksara Jawa dikenai wignyan, maka bunyinya menjadi semacam desah.

Seperti apakah wujud sandangan cecak dan wignyan? Begini:

Lantas bagaimanakah urutan cara menulis cecak dan wignyan? Begini:

Mulailah dari tanda lingkaran kecil, kemudian berhenti pada tanda silang kecil. Mudah, bukan?

Sekarang mari kita rangkaikan cecak dengan 10 aksara Jawa yang telah kita pelajari. Perhatikan gambar berikut ini:

Aksara Jawa di atas, dari kiri ke kanan dibaca: pang yang Lang hang

Aksara Jawa di atas, dari kiri ke kanan dibaca: sang dang cang wang nang kang.

Baiklah, Anda sudah bisa mengucapkan bunyi 10 aksara Jawa yang telah dipelajari setelah dirangkai dengan cecak.

Apakah Anda masih ingat sandangan wulu? Aksara Jawa bila dirangkai dengan wulu, bunyinya menjadi i.

Sekarang mari kita coba gabungkan wulu dengan cecak. Bentuknya seperti ini:

Kira-kira bagaimana bunyi aksara di atas?

Anda benar. Bunyi aksaranya dari kiri ke kanan adalah ping ying ling hing. Perhatikan baik-baik gambar berikut ini:

Bunyi aksara di atas adalah: sing ding cing wing ning king.

Lantas bagaimana bila dirangkai dengan wignyan? Perhatikan gambar berikut:

Aksara Jawa di atas berbunyi: pah, yah, lah, hah. Bagaimana dengan foto selanjutnya. Apakah Anda dapat membaca seluruhnya?

Benar! Aksara-aksara Jawa di atas, dibaca dari kiri ke kanan: pah yah lah hah.

Sekarang cobalah membaca aksara Jawa pada gambar berikut ini:

Bagaimana bunyi aksaranya?

Tepat sekali: sah dah cah wah nah kah. Gampang sekali, ya?

Berikutnya mari kita coba gabungkan cecak dengan suku, seperti berikut ini:

Setelah itu, kita gunakan keduanya untuk sandangan aksara Jawa yang telah kita pelajari. Kalau sudah, coba ucapkan bunyi aksara-aksara Jawa di bawah ini:

Bunyi aksara-aksara Jawa di atas adalah pung yung lung hung. Kemudian bagaimana bunyi aksara Jawa ini:

Bunyi aksara Jawa di atas adalah sung dung cung wung nung kung.

Supaya Anda lebih cepat menghafal wujud aksaranya, sementara tangan Anda tetap menulis, bawalah buku catatan kecil. Itu berarti Anda harus dapat membaca dan menulis. Anda juga bisa membuat semacam kartu seukuran KTP. Sisi depan ditulis aksara Jawa yang akan dihafalkan, sisi belakangnya adalah areal persawahan.

Nah, sekarang latihan bagi Anda untuk menulis aksara seperti contoh di atas, tetapi gabungan antara wulu dan wignyan (pih yih lih hih sih dih cih wih nih kih) serta suku dan wignyan (puh yuh luh huh suh cuh wuh nuh kuh). Bila Anda sudah , gunakan untuk menulis kata-kata atau kalimat berikut:

  1. sangsi sayang
  2. pilih kasih
  3. pulang wahyu
  4. langkasuka
  5. linglung wuyung

Baiklah, sebelum saya akhiri pertemuan ke-7 ini, inilah jawaban dari soal latihan yang diberikan pada pertemuan sebelumnya:

  1. kula Susi
  2. wisa ula
  3. kayu pala
  4. kacu payau
  5. lila kuciwa

Demikian, sobat aksara! Selamat berlatih!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *