Omahaksara.id: Surabaya (31/12/23) – Banyak orang menghabiskan momen pergantian tahun dengan ꦲꦸꦫꦲꦸꦫ hura hura. Umumnya bersepeda motor dengan knalpot yang memecahkan gendang telinga. Ada pula dengan makan makan dan ragam perjamuan di hotel dan restoran. Di kampung kampung, warganya membakar jagung dan ikan segar sambil menanti malam pergantian tahun yang ditandai dengan membakar ꦏꦼꦩ꧀ꦧꦁꦄꦥꦶ kembang api.

Ada sekelompok anak muda yang memiliki minat berbeda. Mereka adalah mahasiswa Fakultas Bahasa dan Seni yang justru meluangkan liburan tahun baru untuk mengasah keterampilan melukis. Ada enam orang ꦩꦲꦱꦶꦱ꧀ꦮ mahasiswa yang kebanyakan berasal dari luar kota. Diantaranya dari Lamongan dan Depok.

Adapun lokasi yang dijadikan objek lukisan adalah kawasan Pecinan Surabaya. Tepatnya di jalan Karet. Menurut Bayu, salah satu diantara mereka, kawasan ini memberi banyak inspirasi karena ꦌꦏ꧀ꦱꦺꦴꦠꦶꦏ꧀ꦚ  eksotiknya. Ia melukis jalan Gula dengan bangunan di bagian mulut jalan sebagai obyek lukisan.

“Ini pertama kali bagi saya datang ke tempat ini dan luar biasa. Banyak obyek bisa dilukis. Ini artinya saya akan balik ke tempat ini untuk melukis obyek lainnya. Menantang”, jelas Bayu.

Bagi mereka ini kegiatan yang menantang karena mereka langsung ꦩꦼꦁꦒꦺꦴꦫꦺꦱ꧀ꦏꦤ꧀ menggoreskan kuas kuasnya pada kanvas. Bagi mereka pencahayaan, yang jatuh pada benda dan bangunan, memberikan warna natural yang disesuaikan dengan campuran cat untuk memberikan warna alami sesuai dengan aslinya.

Dari pengamatan di lapangan, masing masing mahasiswa melukis objek yang berbeda beda. Selain lorong jalan Gula, ada yang melukis lorong jalan Karet, Rumah Abu the, Gedung berpilar dan wajah jenaka. Jalan Karet memberi  ꦩꦼꦁꦒꦺꦴꦫꦺꦱ꧀ꦏꦤ꧀ pengalaman otentik buat mereka di hari terakhir tahun 2023. (nanang PAR)