Aksara Jawa Kian ꦩꦫꦏ꧀ Marak Saja di Surabaya.
23 January 2024 | 194 kali
Fitur By : Nanang Purwono
Omahaksara.id: Surabaya (23/1/24) – Aksara Jawa terus bertumbuh penggunaannya di kota Surabaya. Ternyata, penggunaan ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ Aksara Jawa di Surabaya ini tidak hanya pada Kantor Dinas, Kecamatan, Kelurahan dan institusi institusi pemerintah seperti Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD), tetapi juga pada taman dan kantor kantor Bagian, yang bertempat di gedung Kantor Pemerintahan Kota Surabaya.
Teringat pada apa yang pernah dikatakan ꦮꦭꦶꦏꦺꦴꦠꦯꦸꦫꦨꦪ Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, pada awal awal ia memerintahkan jajarannya untuk menggunakan Aksara Jawa. Bahwa Aksara Jawa tidak hanya dipakai di gedung Balai Kota, tetapi juga di lingkungan di Kantor Pemerintahan Kota Surabaya di jalan Jimerto Surabaya.
Pada Selasa siang, Komunitas ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Puri Aksara Rajapatni mendapat informasi dari seorang pengacara, Okky Suryatama, bahwa Aksara Jawa telah digunakan oleh kantor kantor bagian di Kantor Pemerintahan Kota Surabaya
Siang itu Rajapatni langsung mendatangi kantor tersebut dan mencari letak pemasangan Aksara Jawa. Setelah tanya petugas jaga, ternyata pemasangan Aksara Jawa itu ada di ruang ruang bagian di lantai 3. Ada ꦧꦒꦶꦪꦤ꧀ꦎꦂꦒꦤꦶꦱꦱꦶ Bagian Organisasi, ꦧꦒꦶꦪꦤ꧀ꦥꦼꦫꦺꦏꦺꦴꦤꦺꦴꦩꦶꦪꦤ꧀ꦝꦤ꧀ꦱꦸꦩ꧀ꦧꦼꦂꦣꦪꦄꦭꦩ꧀ Bagian Perekonomian dan Sumber Daya Alam serta ꦧꦣꦤ꧀ꦏꦼꦥꦼꦒꦮꦻꦪꦤ꧀ꦝꦤ꧀ꦥꦼꦔꦼꦩ꧀ꦧꦔꦤ꧀ꦱꦸꦩ꧀ꦧꦼꦂꦣꦪꦩꦤꦸꦱꦶꦪ Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia.
Menurut praktisi Aksara Jawa yang juga Founder Rajapatni, Ita Surojoyo, font Aksara Jawa yang digunakan adalah Ngayogyan dan Javanese Text yang menjadi bawaan microsoft. Berada di lobi lantai 3 gedung kantor Pemerintah Kota Surabaya dengan tiga kantor bagian, yang telah beraksara Jawa, terasa ada atmosfer leluhur Jawa yang terbangun. Atmosfer ini terbangun karena mata terkondisikan dengan pemandangan indahnya font ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ aksara Jawa.
Tidak kalah oleh keragaman font aksara latin, Aksara Jawa pun kaya dengan font font yang dimilikinya. Font ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ Aksara Jawa berpotensi untuk bertambah jumlahnya seiring dengan kreativitas pegiat Aksara Jawa. Dalam kegiatan kongres Aksara Jawa, secara formal ada tiga provinsi yang hadir. Yaitu Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Menurut pemerhati dan praktisi Aksara Jawa dari DIY, Amrih Setya Prasaja, setelah Kongres Aksara Jawa I (2021), Kota Surabaya dipandang sebagai sebuah daerah yang meroket dalam penggunaan ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ Aksara Jawa. Ini terjadi pada penghujung tahun 2023. Penggunaan Aksara Jawanya merajalela.
Bahkan di Surabaya terlahir komunitas budaya baru yang khusus fokus pada Aksara Jawa. Yaitu ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Puri Aksara Rajapatni. Direktur Jenderal Kebudayaan RI, Hilmar Farid, menyambut dan sekaligus menghargai hadirnya Puri Aksara Rajapatni.
“Hormat saya kepada para pemrakarsa lahirnya Rajapatni, semoga seluruh kegiatan bisa berjalan dengan baik dan lancar. Salam budaya”, tulis Hilmar Farid dalam sambutan tertulis yang dibacakan dalam.pendirian ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Puri Aksara Rajapatni.
Sejak berdirinya Rajapatni, kegiatan kebudayaan dalam meramaikan hadirnya Aksara Jawa di Surabaya, terus berjalan. Koordinasi dengan antar komunitas dan dinas dinas terkait juga berjalan. Pada Selasa, 23 Januari 2024, Rajapatni menerima undangan dari ꦱꦺꦏꦿꦼꦠꦫꦶꦪꦠ꧀ꦝꦌꦫꦃꦥꦼꦩꦼꦫꦶꦤ꧀ꦠꦃꦏꦺꦴꦠꦯꦸꦫꦨꦪ Sekretariat Daerah Pemerintah Kota Surabaya untuk koordinasi kegiatan dalam pengembangan aksara Jawa. (nanang PAR)