Kelurahan Ampel dan Nyamplungan ꦧꦼꦂꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ Beraksara Jawa.
31 December 2023 | 62 kali
Fitur By : Nanang Purwono
Omahaksara.id: Surabaya (31/12/23) – Shohibudin, seorang warga, yang berdomisili di ꦏꦩ꧀ꦥꦸꦁꦥꦧꦺꦪꦤ꧀ꦱꦪꦔꦤ꧀ Kampung Pabean Sayangan, Kelurahan Nyamplungan, Kecamatan Pabean Cantian, Surabaya, berbagi informasi kepada komunitas budaya Puri Aksara Surabaya (PAR). Ia mengatakan bahwa di kantor kelurahan di wilayahnya sudah dipasang tulisan beraksara Jawa.
Ada dua kelurahan yang berada di wilayahnya. Selain di kelurahan Ampel di jalan Pegirian, juga di kelurahan Nyamplungan di jalan KH Mansyur. Menurut Shohib bahwa ꦏꦼꦭꦸꦫꦲꦤ꧀ꦚꦩ꧀ꦥ꧀ꦭꦸꦔꦤ꧀ Kelurahan Nyamplungan adalah kelurahan yang pertama di Surabaya menggunakan aksara Jawa meski kala itu masih dalam bentuk spanduk.
“Iya, sekarang sudah menggunakan akrilik, dipasang di tembok”, jelas Shohibudin sambil menunjukkan foto di HPnya.
Respon positif ini menunjukkan wujud dukungan atas kebijakan walikota Surabaya mengenai penggunaan aksara Jawa di Surabaya. Lurah Ampel, Imzak, yang dihubungi lewat sambungan Whatsapp (WA) mengatakan bahwa langkah ini adalah wujud ꦥꦼꦊꦱ꧀ꦠꦫꦶꦪꦤ꧀ꦧꦸꦣꦪ pelestarian budaya.
“Bagus pak, ini menambah khasanah belajar kita untuk melestarikan bahasa dan aksara asli kita”, kata lurah Imzak.
Secara historis bahasa dan aksara Jawa ini sudah digunakan di kawasan Kampung Ampel. Ketika ꦫꦣꦺꦤ꧀ꦫꦃꦩꦠ꧀ Raden Rahmat mulai masuk kampung Ampel dan membangun komunitas baru dengan mendirikan masjid, yang kemudian dikenal dengan masjid Ampel, bahasa Jawa adalah bahasa komunikasi. Sedangkan komunikasi tulisnya adalah Aksara Jawa.
Satu bukti otentik dan masih in situ adalah inskripsi Aksara Jawa yang ditemukan pada salah satu ꦒꦥꦸꦫꦄꦩ꧀ꦥꦺꦭ꧀ gapura Ampel. Gapura ini disebut gapura munggah (naik) yang posisinya ada di paling selatan dan menghadap ke jalan Sasak.
Kondisi tulisan Aksaranya sudah aus tertimbun lapisan cat. Penampakannya samar samar. Namun masih bisa terbaca. Pernah dibaca oleh Tim BPCB ꦠꦿꦺꦴꦮꦸꦭꦤ꧀ Trowulan (2018), yang bunyinya: “Adhanawalewa Wawadha Arangu Asasawapa”.
Secara bebas artinya adalah barang siapa melewati gerbang ini, Insya Allah mereka akan selamat.
Karena itulah sudah sepantasnya warga Ampel.mengetahui fakta ꦱꦼꦗꦫꦃ sejarah ini dan mau belajar sejarah serta lebih mengenal Aksara Jawa.
Raden Rahmat, dalam buku “Bangsawan Jawa, sebuah Ras Bupati” karya (alm) Khotib Ismail, disebut sebagai ꦧꦸꦥꦠꦶꦥꦼꦂꦠꦩ bupati pertama. Raden Rahmat tidak hanya sebagai ulama yang menyebarkan agama Islam, keberadaannya di Kampung Ampel sekaligus pemimpin wilayah.
Adalah apresiasi yang menginspirasi bagi Kelurahan Ampel dan Nyamplungan yang sudah menggunakan Aksara Jawa. (nanang PAR)