A. Hermas Thony: Surabaya bersolek aksara jawa, Surabaya makin ꦧꦼꦂꦮꦶꦧꦮ berwibawa
4 January 2024 | 169 kali
Fitur By : Nanang Purwono
Omahaksara.id: Surabaya (4/1/24) – Surabaya belum berhenti bersolek dengan balutan ꦥꦼꦱꦺꦴꦤ pesona Aksara Jawa. Hari ini saja (Selasa, 3 Januari 2024) komunitas budaya, Puri Aksara Rajapatni, mendatangi dua tempat yang telah bersolek dengan Aksara Jawa. Dua tempat ini adalah kantor ꦱꦠꦸꦮꦤ꧀ꦥꦺꦴꦭꦶꦱꦶꦥꦩꦺꦴꦁꦥꦿꦗ Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Surabaya dan RSUD Dokter Soewandhie Kota Surabaya.
Rajapatni adalah komunitas budaya yang fokus pada ꦥꦼꦩꦗꦸꦮꦤ꧀ pemajuan Aksara Jawa di Surabaya. ꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Rajapatni juga sekaligus sebagai komunitas, yang mendukung kebijakan pemerintah kota Surabaya dalam penggunaan Aksara Jawa. Rajapatni membantunya dalam hal tata tulis Aksara Jawa.
Karenanya kantor kantor di lingkungan pemerintah kota Surabaya, yang telah menggunakan ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ Aksara Jawa untuk penamaan kantor mereka, menginformasikan telah dilakukan pemasangan Aksara Jawa di tempatnya.
Misalnya pada Selasa, 2 Januari 2024, Kepala Satpol PP, M Fikser, menginformasikan telah dilakukannya penggunaan dan sekaligus pemasangan Aksara Jawa dalam bentuk nama kantor Satuan Polisi Pamong Praja.
“Aksara Jawa telah terpasang di Satpol PP, pak”, tulis M Fikser singkat melalui pesan WA.
Pada keesokan hari, Rabu (3/1/24), tim Rajapatni mendatangi kantor Satpol PP di jalan Jaksa Agung Suprapto. Aksara Jawa dibaca ꦱꦠꦸꦮꦤ꧀ꦥꦺꦴꦭꦶꦱꦶꦥꦩꦺꦴꦁꦥꦿꦗ Satuan Polisi Pamong Praja dan tertulis pada dinding di ruang penerima tamu.
Penggunaan Aksara Jawa di kantor Satpol PP ini menambah jumlah kantor kantor di lingkungan pemerintah kota Surabaya yang telah memasang ꦄꦏ꧀ꦱꦫꦗꦮ Aksara Jawa.
RSUD Dokter Soewandhie Beraksara Jawa
Indahlah wajah RSUD Dokter Soewandhie Surabaya. Rumah Sakit kelas I milik Pemerintah Kota Surabaya bersolek dengan Aksara Jawa. Rabu sore (3/1/24) tim ꦥꦸꦫꦶꦄꦏ꧀ꦱꦫꦫꦴꦗꦥꦠ꧀ꦤꦷ Puri Aksara Rajapatni melihat proses pemasangan Aksara Jawa itu. Istimewa.
Signage Aksara Jawa ini terpasang pada sisi Utara bangunan rumah sakit. Kiranya, untuk sementara ini, signage Aksara Jawa di RSUD Dokter Soewandhie ini terbilang paling besar dan panjang. Mungkin kelak akan ada yang lebih besar, panjang dan indah.
Menurut founder Puri Aksara Rajapatni, Ita Surojoyo, signage Aksara Jawa ini ditulis dengan tata tulisꦠꦿꦣꦶꦱꦶꦪꦺꦴꦤꦭ꧀ tradisional dengan menggunakan fon Ngayogyan, yang sudah ber-SNI.
“nyk Ngayogyan adalah nama resminya dan
fon ini hasil kajian tim KAJ dan Seksi Bahasa dan Sastra Dinas Kebudayaan DIY tahun 2020 yang selanjutnya dikembangkan oleh Apri Nugroho”, jelas Ita Surojoyo.
Ita menambahkan bahwa tata tulis tradisional dan fon nyk Ngayogyan ini merupakan hasil ꦫꦺꦮ꦳ꦶꦱꦶ revisi terakhir pada 28 April 2022 lalu.
“Fon ini sudah diunduh 24531 kali di www.aksaradinusantara.com sejak diunggah sampai 3 Jan 2024”, tambah Ita.
Fon ini berupa huruf miring aksara Jawa, yang berbasis pada rupa-rupa huruf dalam buku Javaansch-Nederduitsch woordenboek karya J.F.C. Gericke dan T. Roorda, yang diterbitkan pada tahun 1847. Varian lain dari fon ini adalah nyk Ngayogyan Jejeg yang berhuruf tegak dan dikembangkan oleh Apri Nugroho dan Arif Budiarto.
Tokoh penggerak budaya Surabaya, A Hermas Thony, yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya, ꦧꦁꦒ bangga kota Surabaya semakin bersolek dengan Aksara Jawa.
“Surabaya semakin bersolek Aksara Jawa, Surabaya semakin berwibawa”, kata Thony ketika ditemui pada Rabu malam di kedai di jalan Slamet Surabaya. (nanang PAR)