Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur Usulkan Nanang Purwono Nominator AKI 2024 (*)
25 April 2024 | 129 kali
Fitur By : Nanang Purwono
Nanang Purwono mendampingi dan menjelaskan Aksara Jawa ke mahasiswa Jerman. Foto: dok PAR꧋ꦥꦣꦠꦲꦸꦤ꧀꧇꧒꧐꧒꧔꧇꧈ꦤꦤꦁꦥꦸꦂꦮꦤ꧈ꦥꦼꦒꦶꦪꦠ꧀ꦧꦸꦣꦪꦯꦸꦫꦨꦪ꧈ꦣꦶꦈꦱꦸꦭ꧀ꦏꦤ꧀ꦎꦭꦺꦃꦧꦭꦻꦥꦼꦊꦱ꧀ꦠꦫꦶꦪꦤ꧀ꦏꦼꦧꦸꦣꦪꦄꦤ꧀ꦮꦶꦭꦪꦃ꧇꧑꧑꧇ꦗꦮꦠꦶꦩꦸꦂꦱꦼꦧꦒꦻꦤꦺꦴꦩꦶꦤꦠꦺꦴꦂꦥꦼꦤꦼꦫꦶꦩꦄꦤꦸꦒꦼꦫꦃꦏꦼꦧꦸꦣꦪꦄꦤ꧀ꦆꦤ꧀ꦝꦺꦴꦤꦺꦱꦶꦪꦏꦠꦼꦒꦺꦴꦫꦶꦥꦼꦊꦱ꧀ꦠꦫꦶ(ꦥꦼꦂꦱꦼꦎꦫꦔꦤ꧀)ꦣꦼꦔꦤ꧀ꦧꦼꦂꦧꦒꦻꦥꦼꦂꦠꦶꦩ꧀ꦧꦔꦤ꧀꧈ꦤꦤꦁꦥꦸꦂꦮꦺꦴꦤꦺꦴꦄꦣꦭꦃꦱꦼꦱꦼꦎꦫꦁ꧈ꦪꦁꦱꦸꦣꦃꦩꦭꦁꦩꦼꦭꦶꦤ꧀ꦠꦁꦣꦶꦣꦸꦤꦶꦪꦗꦸꦂꦤꦭꦶꦱ꧀ꦠꦶꦏ꧀ꦥꦼꦩꦤ꧀ꦝꦸꦮꦶꦱꦠꦣꦤ꧀ꦗꦸꦒꦏꦺꦴꦩꦸꦤꦶꦠꦱ꧀ꦪꦁꦱꦼꦩꦸꦮꦧꦼꦂꦧꦱꦶꦱ꧀ꦥꦣꦥꦼꦩꦶꦤꦠꦤ꧀ꦧꦶꦣꦁꦱꦼꦗꦫꦃꦧꦸꦣꦪ(ꦈꦠꦩꦚꦣꦶꦏꦺꦴꦠꦯꦸꦫꦨꦪ)ꦱꦼꦗꦏ꧀ꦥꦸꦭꦸꦲꦤ꧀ꦠꦲꦸꦤ꧀ꦪꦁꦭꦭꦸ꧉
Omahaksara.id: Surabaya (25/4/24) –
Pada tahun 2024, Nanang Purwono, pegiat budaya Surabaya, diusulkan oleh ꦧꦭꦻꦥꦼꦊꦱ꧀ꦠꦫꦶꦪꦤ꧀ꦏꦼꦧꦸꦣꦪꦄꦤ꧀ Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XI Jawa Timur sebagai nominator penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia kategori Pelestari (perseorangan) dengan berbagai pertimbangan. Nanang Purwono adalah seseorang, yang sudah malang-melintang di dunia jurnalistik, pemandu wisata dan juga komunitas yang semua berbasis pada peminatan bidang sejarah budaya (utamanya di Kota Surabaya) sejak puluhan tahun yang lalu.
Mengenai apa itu Anugerah Kebudayaan Indonesia? Dilansir dari situs resminya di https://anugerahkebudayaan.kemdikbud.go.id/, ꦄꦤꦸꦒꦼꦫꦃꦏꦼꦧꦸꦣꦪꦄꦤ꧀ꦆꦤ꧀ꦝꦺꦴꦤꦺꦱꦶꦪ Anugerah Kebudayaan Indonesia (AKI) adalah kegiatan pemberian penghargaan di bidang kebudayaan yang diberikan oleh Pemerintah Pusat melalui Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi kepada individu, komunitas/kelompok, dan/atau lembaga yang berprestasi atau berkontribusi dalam Pemajuan Kebudayaan.
Kegiatan pemberian penghargaan di ꦧꦶꦣꦁꦏꦼꦧꦸꦣꦪꦄꦤ꧀ bidang kebudayaan ini telah dimulai sejak tahun 2007. Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata yang pada saat itu sebagai instansi yang menaungi bidang kebudayaan, telah mengadakan kegiatan Penghargaan Kebudayaan melalui program Hadiah Seni. Penghargaan ini terus dilanjutkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada 2012 hingga saat ini dengan berbagai dinamikanya, sampai akhirnya terbit Permendikbudristek Nomor 47 tahun 2022 tentang Tata Cara Pemberian Penghargaan Kebudayaan oleh Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah. Kemendikbudritsek berkomitmen untuk menyelenggarakan Anugerah Kebudayaan Indonesia setiap tahunnya.
Program apresiasi ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap masyarakat yang konsisten berkontribusi, berprestasi dan berdedikasi tinggi terhadap ꦥꦼꦩꦗꦸꦮꦤ꧀ꦏꦼꦧꦸꦣꦪꦄꦤ꧀ꦆꦤ꧀ꦝꦺꦴꦤꦺꦱꦶꦪ Pemajuan kebudayaan Indonesia. Melalui program ini diharapkan masyarakat dapat mengambil nilai keteladanan dari para penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia dan memotivasi para penerima Anugerah Kebudayaan Indonesia untuk terus berkarya.
Ada 2 jenis penghargaan pada program Anugerah Kebudayaan Indonesia yaitu:
Gelar dan Tanda Kehormatan dari Presiden, yang terdiri dari; Bintang Mahaputera, atau yang setingkat; Bintang Budaya Parama Dharma, atau yang setingkat; dan/atauSatyalancana Kebudayaan.
Sementara itu Penghargaan dari Menteri, yang terdiri dari kategori adalah: Pelestari; Pelopor dan Pembaru; Maestro Seni Tradisi; Anak; Media; Pemerintah Daerah; Lembaga dan perorangan asing;
Kembali ke sosok ꦤꦤꦁꦥꦸꦂꦮꦤ Nanang Purwono. Sepak terjang Nanang Purwono dalam berorganisasi dan berkecimpung di bidang kebudayaan dimulai sejak usia remaja. Ia pernah mengikuti pertukaran pemuda Indonesia – Kanada dua kali. Pertama sebagai peserta (1989-1990) dan kedua sebagai pimpinan regu (Group Leader) pada 1993-1994. Di sana, laki-laki kelahiran Surabaya tahun 1967 ini mengenalkan budaya Indonesia, utamanya Jawa Timur agar dapat berbaur dalam pergaulan internasional, mengikuti pemilihan Cak dan Ning Suroboyo, menjadi finalis dan aktif di wadah organisasinya.
Nanang Purwono mempunyai pengalaman menjadi seorang ꦗꦸꦂꦤꦭꦶꦱ꧀ꦠꦺꦭꦺꦮ꦳ꦶꦱꦶ jurnalis televisi, media cetak serta mendirikan dan mengisi konten berbagai portal berita. Pengalaman pertama di bidang pertelevisian adalah ketika ia bekerja di TVRI Jawa Timur tahun 1997 dan kemudian tahun 2001 bergabung dengan stasiun televisi milik Jawa Pos Grup yaitu JTV. JTV merupakan televisi lokal pertama yang mengusung konsep kedaerahan dan bangga akan lokalitas tersebut. Selama berkiprah di JTV, Nanang pernah menjabat sebagai produser hingga Wakil Pimpinan Redaksi.
Nanang Purwono juga adalah orang yang membidani kelahiran serta terlibat dalam proses produksi beberapa mata acara bertema sejarah dan budaya di JTV antara lain:
- ꦥꦺꦴꦗꦺꦴꦏ꧀ꦏꦩ꧀ꦥꦸꦁ Pojok Kampung
Pojok Kampung adalah program berita yang menggunakan bahasa Suroboyoan dan karena keunikan bahasa Suroboyoan ini, Pojok Kampung menempati ranking pertama bedasarkan Survey AC Nielson dan karenanya selalu menjadi pilihan pemasang iklan. Penggunaan bahasa Suroboyoan ini dimaksudkan sebagai upaya pelestarian Bahasa Ibu di Surabaya.
- ꦧ꧀ꦭꦏꦿꦄꦤ꧀ Blakraan
Blakraan adalah sebuah program dokumenter sejarah budaya di Jawa Timur utamanya Kota Surabaya. Program berdurasi 30 menit ini menggunakan Bahasa Jawa Sub Dialek Surabaya (Suroboyoan). Selain bersifat edukatif, program ini juga bersifat advokatif sebagai upaya pelestarian cagar budaya di Surabaya secara khusus dan Jawa Timur secara umum.. Karenanya program Blakraan selalu melakukan studi banding jika ada liputan di luar propinsi, misalnya di Jawa Tengah, DIY dan bahkan ke luar negeri seperti di Balanda, Suriname dll.
- ꦕꦁꦏꦿꦸꦮꦤ꧀ Cangkruan
Program Cangkrukan adalah program Talk Show yang menggunakan Bahasa Surabaya dan Jawa yang memiliki maksud dan tujuan sama yaitu melestarikan bahasa lokal. Program ini disiarkan langsung dan dibuka kanal interaktif dengan pemirsa yang bertujuan salah satunya mengajak pemirsa menggunakan bahasa lokalnya.
Selama bekerja di bidang pertelevisian, Nanang kerap dikirim untuk mengikuti pendidikan jurnalistik di berbagai negara seperti ꦧꦼꦭꦤ꧀ꦝ꧈ꦄꦩꦺꦫꦶꦏ꧈ꦎꦴꦱ꧀ꦠꦿꦭꦶꦪ꧈ꦣꦤ꧀ꦏꦤꦣ꧉ Belanda, Amerika, Australia, dan Kanada.
Keaktifan Nanang Purwono dalam bidang jurnalistik juga tercermin dalam upayanya dalam mengelola beberapa portal berita online antara lain:
- Penelehhistory.com
- Rajapatni.com
- Omahaksara.id
- Begandring.com
- Rekayorek.id
- Optika.id
- Siagaindonesia.id
- Pojokpitu.com (sudan ditutup)
Demikian profil Nanang Purwono, yang sekarang membidangi upaya pelestarian Aksara Jawa di Surabaya sehingga Aksara Jawa Bertaburan dimana mana. (eva/nanang PAR)
(Bersambung)
(*) Eva N.S. Damayanti – Staf Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah XI Jawa Timur